FMOK Meminta Pemda Kampar Menghentikan Memperluas Titik Parkir, Ini Alasannya
Kampar hari ini kehilangan jati diri sebagi kota yang aman, nyaman dan religius, situasi kampar terutama Ibu kotanya Bangkinang Kota menjadi momok bagi masyarakatnya sendiri saat keluar rumah, dihantui oleh maraknya parkir di
sepanjang Jalan Bangkinang Kota. Ungkap Aldo skretaris Forum Masyarakat Ocu kampar (FMOK) kepada awak media, Minggu 30/06 di Bangkinang.
Aldo menegaskan Kampar adalah Negri bertuan, Negri beradab dan beradat memiliki banyak suku suku dan Datuk yang sudah hidup disini sebelum Indonesia merdeka, kampar itu memiliki marwah kedaerahan yang kental jadi tidak bisa disamakan dengan Pekanbaru yang hampir 90 persen adalah pendatang.
Kemudian lanjutnya kota kota yang memaksimalkan pendapatannya dari retribusi parkir adalah kota kota yang menjadi kota kunjungan seperti Pekanbaru yang menjadi pusat kota Provinsi Riau. Kota kota yang miskin sumber daya alam mengoptimalkan pajak retribusi parkir untuk pemasukan Daerah. Kota Medan saja yang kota sumpek malah menggratiskan parkir yang Non Elektronik tukasnya.
Aldo menjelaskan, Kampar sebagai wilayah yang kaya SDA tidak masuk akal jika mengikuti langkah Pekanbaru mengoptimalkan PAD dari pajak retribusi parkir. Masih banyak SDA yang di butuhkan Nasional dan Internasional yang bisa di suplay oleh kampar sebagai PAD, bangun Industri Daerah, kemudian pajak perusahaan besar yang ada di kampar lakukan optimalisasi pendapatan pajak secara JUKA jujur dan terbuka, kepala OPD juga harus kejar bola ke kementrian untuk menambah pembangunan. Ini yang harus di optimalkan untuk menambah APBD yang ditansfer pusat . Dari data realisasi APBD lima tahun terakhir terlihat bahwa pendapatan Daerah dari dana pertimbangan/pendapatan trasfer berkisar 68,91% – 96,91% yang merupakan dominan sumber pendapatan Daerah, lain-lain. Pendapatan daerah yang sah berkisar 0,08 % – 20,68 %, sedangkan PAD hanya berkisar 10,79 % – 11,48 % dari total Pendapatan Daerah
Kita minta Pemda Kampar menghentikan penambahan titik parkir baru karena yang lewat saban hari di jalan jalan kita itu adalah orang Kampar tempatan yang makin hari makin sulit untuk mata pencarian. Problem kehidupan makin naik drastis tegasnya.
Dan terkait parkir di Indomaret/Alfamaret apabila Pemda Kampar benar benar memiliki kewenangan maka harus ditulis di sana parkir tidak gratis atau sebaliknya dengan logo Dishub, agar Pemda Kampar kelihatan berpihak ke masyarakat tutup Aldo.